Artikel yang saya buat sekarang ini untuk melengkapi tugas UAS multimedia Stikom Bandung 2014. Melanjutkan soal UTS take home semester genap ini dan di implementasikan dalam sebuah blog. Maka dari itu saya akan menulis sebuah artikel ide atau gagasan yang saya kutip dari situs desaternak.com sebelumnya sudah lama sekali saya tidak mengelola blog ini dan kebetulan sekali di karenakan ada tugas UAS take home ini saya bisa kembali menjenguk blog saya :).
Ada sebuah ide atau gagasan yang saya ingin tuangkan dalam blog ini adalah mengenai investasi ternak, saya terinspirasi dari desaternak.com ini akan menjadi peluang bisnis yang bagus apabila kita mencoba membuat bisnis seperti ini di beberapa kota besar. Dari investasi ini kita bisa kembangkan ke bisnis yang lainnya, misalnya pupuk dan yang lainnya yang bisa kita manfaatkan dari perternakan. sekilas akan saya review mengenai investasi ternak ini.
Investasi adalah skema pengelolaan finansial dengan harapan akan perolehan keuntungan. Desa Ternak adalah suatu sistem investasi yang bergerak pada bidang Agrobisnis dengan skala mikro.
Kami percaya bahwa banyak penduduk Indonesia, yang berlokasi pada kota-kota besar, memiliki sejumlah tabungan pribadi yang cukup berarti. Sangat disayangkan jika semua dana segar tersebut tidak dimanfaatkan untuk pengembangan komunitas penduduk yang membutuhkan. Desa Ternak bervisi untuk memberdayakan tabungan yang ‘tidak bergerak’ tersebut untuk permberdayaan masyarakat desa terkait aspek ekonomi.
Desa Ternak mendasari sistem investasinya yang tidak hanya memberikan investor keuntungan, namun juga pembangunan desa sasaran. Desa Ternak menitikberatkan desa sasaran pada Desa Sangiang Jaya, Kabupaten Lebak, Banten.
Proses investasi yang Desa Ternak tawarkan adalah peternakan Kambing. Kambing dipilih sebagai awal proses pembangunan ekonomi Desa Sangiang Jaya adalah karena kambing memiliki resiko relatif kecil jika dibandingkan dengan ternak lain. Kambing juga dipertimbangkan sebagai ternak yang tidak terlalu susah dikelola bagi penduduk Desa Sangiang Jaya karena familiar dengan kehidupan peternakan.
Lantas, mengapa Desa Ternak menarik dibandingkan investasi lain?
Desa Ternak menjadi salah satu investasi yang menarik adalah karena besar keuntungan yang kami tawarkan. Kami merumuskan bahwa satu paket investasi adalah satu ternak kambing beserta biaya pengelolaanya. Satu paket investasi kami tetapkan dengan harga Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Kami menawarkan pada calon investor keuntungan sebesar 70% selama satu periode investasi. Kami menawarkan periode investasi selama 2 tahun atau kurang, tergantung apakah nilai 70% tersebut dapat tercapai kurang dari 2 tahun atau tepat 2 tahun. Ini berarti bahwa untuk satu unit investasi, investor akan memperoleh nilai total sebesar Rp. 1.700.000,- (Satu Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) pada akhir periode investasi atau kurang.
Jika para calon investor masih belum mendapat gambaran betapa menariknya sistem investasi yang kami tawarkan, kami akan memberikan ilustrasi berikut.
Kami asumsikan bahwa periode investasi terjadi dalam 2 tahun dan dimulai dari tahun 2009. Kami membandingkan antara berbagai jenis investasi yang populer seperti Emas, Deposite, Tabungan, Giro, IHSG, dan Valas . Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa pada akhir tahun pertama investasi, nilai investasi dari Desa Ternak masih kalah dibandingkan dengan IHSG. Namun pada akhir tahun kedua, Investasi Desa Ternak mampu mengalahkan semua jenis investasi, termasuk Emas sekalipun.
Bagaimana proses dari investasi setiap unit Kambing?
Untuk memudahkan ilustrasi dari proses investasi, gambar berikut akan membantu penjelasan.
Andaikan pada bulan ke-0 seorang investor menanamkan modalnya untuk satu unit kambing. Kambing yang dibeli adalah satu bibit kambing (A) kemudian diternakkan dan kami perkirakan bahwa pada bulan ke-8 sudah memiliki anakan satu ekor (A1). Induk utama (A) tersebut akan beranak ganda pada bulan ke-15 (A2 dan A3). Kelahiran ganda ini sudah menjadi hal yang umum pada peternakan kambing. Setiap Investor berhak memperoleh anakan pertama (A1) dan satu anak dari generasi kedua (A2). Desa Ternak akan menernakkan A1 dan A2 sampai berat badan yang mencukupi dan memberikan keuntungan sampai 70% dari perjanjian. Penduduk Desa Sangiang Jaya akan memperoleh ternakan kambing A3 dan A4. Perusahaan Desa Ternak sendiri akan memperoleh bagian dari ternakan A5 dan A1.1.
source : klik disini
Ada sebuah ide atau gagasan yang saya ingin tuangkan dalam blog ini adalah mengenai investasi ternak, saya terinspirasi dari desaternak.com ini akan menjadi peluang bisnis yang bagus apabila kita mencoba membuat bisnis seperti ini di beberapa kota besar. Dari investasi ini kita bisa kembangkan ke bisnis yang lainnya, misalnya pupuk dan yang lainnya yang bisa kita manfaatkan dari perternakan. sekilas akan saya review mengenai investasi ternak ini.
Investasi adalah skema pengelolaan finansial dengan harapan akan perolehan keuntungan. Desa Ternak adalah suatu sistem investasi yang bergerak pada bidang Agrobisnis dengan skala mikro.
Kami percaya bahwa banyak penduduk Indonesia, yang berlokasi pada kota-kota besar, memiliki sejumlah tabungan pribadi yang cukup berarti. Sangat disayangkan jika semua dana segar tersebut tidak dimanfaatkan untuk pengembangan komunitas penduduk yang membutuhkan. Desa Ternak bervisi untuk memberdayakan tabungan yang ‘tidak bergerak’ tersebut untuk permberdayaan masyarakat desa terkait aspek ekonomi.
Desa Ternak mendasari sistem investasinya yang tidak hanya memberikan investor keuntungan, namun juga pembangunan desa sasaran. Desa Ternak menitikberatkan desa sasaran pada Desa Sangiang Jaya, Kabupaten Lebak, Banten.
Proses investasi yang Desa Ternak tawarkan adalah peternakan Kambing. Kambing dipilih sebagai awal proses pembangunan ekonomi Desa Sangiang Jaya adalah karena kambing memiliki resiko relatif kecil jika dibandingkan dengan ternak lain. Kambing juga dipertimbangkan sebagai ternak yang tidak terlalu susah dikelola bagi penduduk Desa Sangiang Jaya karena familiar dengan kehidupan peternakan.
Lantas, mengapa Desa Ternak menarik dibandingkan investasi lain?
Desa Ternak menjadi salah satu investasi yang menarik adalah karena besar keuntungan yang kami tawarkan. Kami merumuskan bahwa satu paket investasi adalah satu ternak kambing beserta biaya pengelolaanya. Satu paket investasi kami tetapkan dengan harga Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Kami menawarkan pada calon investor keuntungan sebesar 70% selama satu periode investasi. Kami menawarkan periode investasi selama 2 tahun atau kurang, tergantung apakah nilai 70% tersebut dapat tercapai kurang dari 2 tahun atau tepat 2 tahun. Ini berarti bahwa untuk satu unit investasi, investor akan memperoleh nilai total sebesar Rp. 1.700.000,- (Satu Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) pada akhir periode investasi atau kurang.
Jika para calon investor masih belum mendapat gambaran betapa menariknya sistem investasi yang kami tawarkan, kami akan memberikan ilustrasi berikut.
Kami asumsikan bahwa periode investasi terjadi dalam 2 tahun dan dimulai dari tahun 2009. Kami membandingkan antara berbagai jenis investasi yang populer seperti Emas, Deposite, Tabungan, Giro, IHSG, dan Valas . Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa pada akhir tahun pertama investasi, nilai investasi dari Desa Ternak masih kalah dibandingkan dengan IHSG. Namun pada akhir tahun kedua, Investasi Desa Ternak mampu mengalahkan semua jenis investasi, termasuk Emas sekalipun.
Bagaimana proses dari investasi setiap unit Kambing?
Untuk memudahkan ilustrasi dari proses investasi, gambar berikut akan membantu penjelasan.
Andaikan pada bulan ke-0 seorang investor menanamkan modalnya untuk satu unit kambing. Kambing yang dibeli adalah satu bibit kambing (A) kemudian diternakkan dan kami perkirakan bahwa pada bulan ke-8 sudah memiliki anakan satu ekor (A1). Induk utama (A) tersebut akan beranak ganda pada bulan ke-15 (A2 dan A3). Kelahiran ganda ini sudah menjadi hal yang umum pada peternakan kambing. Setiap Investor berhak memperoleh anakan pertama (A1) dan satu anak dari generasi kedua (A2). Desa Ternak akan menernakkan A1 dan A2 sampai berat badan yang mencukupi dan memberikan keuntungan sampai 70% dari perjanjian. Penduduk Desa Sangiang Jaya akan memperoleh ternakan kambing A3 dan A4. Perusahaan Desa Ternak sendiri akan memperoleh bagian dari ternakan A5 dan A1.1.
source : klik disini
0 comments:
Posting Komentar