UAS Multimedia

Posted by Unknown On Jumat, 15 Mei 2015 0 comments
Artikel yang saya buat sekarang ini untuk melengkapi tugas UAS multimedia Stikom Bandung 2014. Melanjutkan soal UTS take home semester genap ini dan di implementasikan dalam sebuah blog. Maka dari itu saya akan menulis sebuah artikel ide atau gagasan yang saya kutip dari situs desaternak.com sebelumnya sudah lama sekali saya tidak mengelola blog ini dan kebetulan sekali di karenakan ada tugas UAS take home ini saya bisa kembali menjenguk blog saya :).
Ada sebuah ide atau gagasan yang saya ingin tuangkan dalam blog ini adalah mengenai investasi ternak, saya terinspirasi dari desaternak.com ini akan menjadi peluang bisnis yang bagus apabila kita mencoba membuat bisnis seperti ini di beberapa kota besar. Dari investasi ini kita bisa kembangkan ke bisnis yang lainnya, misalnya pupuk dan yang lainnya yang bisa kita manfaatkan dari perternakan. sekilas akan saya review mengenai investasi ternak ini.

Investasi adalah skema pengelolaan finansial dengan harapan akan perolehan keuntungan. Desa Ternak adalah suatu sistem investasi yang bergerak pada bidang Agrobisnis dengan skala mikro.

Kami percaya bahwa banyak penduduk Indonesia, yang berlokasi pada kota-kota besar, memiliki sejumlah tabungan pribadi yang cukup berarti. Sangat disayangkan jika semua dana segar tersebut tidak dimanfaatkan untuk pengembangan komunitas penduduk yang membutuhkan. Desa Ternak bervisi untuk memberdayakan tabungan yang ‘tidak bergerak’ tersebut untuk permberdayaan masyarakat desa terkait aspek ekonomi.

Desa Ternak mendasari sistem investasinya yang tidak hanya memberikan investor keuntungan, namun juga pembangunan desa sasaran. Desa Ternak menitikberatkan desa sasaran pada Desa Sangiang Jaya, Kabupaten Lebak, Banten.
Proses investasi yang Desa Ternak tawarkan adalah peternakan Kambing. Kambing dipilih sebagai awal proses pembangunan ekonomi Desa Sangiang Jaya adalah karena kambing memiliki resiko relatif kecil jika dibandingkan dengan ternak lain. Kambing juga dipertimbangkan sebagai ternak yang tidak terlalu susah dikelola bagi penduduk Desa Sangiang Jaya karena familiar dengan kehidupan peternakan.

Lantas, mengapa Desa Ternak menarik dibandingkan investasi lain?
Desa Ternak menjadi salah satu investasi yang menarik adalah karena besar keuntungan yang kami tawarkan. Kami merumuskan bahwa satu paket investasi adalah satu ternak kambing beserta biaya pengelolaanya. Satu paket investasi kami tetapkan dengan harga Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Kami menawarkan pada calon investor keuntungan sebesar 70% selama satu periode investasi. Kami menawarkan periode investasi selama 2 tahun atau kurang, tergantung apakah nilai 70% tersebut dapat tercapai kurang dari 2 tahun atau tepat 2 tahun. Ini berarti bahwa untuk satu unit investasi, investor akan memperoleh nilai total sebesar Rp. 1.700.000,- (Satu Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) pada akhir periode investasi atau kurang.

Jika para calon investor masih belum mendapat gambaran betapa menariknya sistem investasi yang kami tawarkan, kami akan memberikan ilustrasi berikut.
 
Kami asumsikan bahwa periode investasi terjadi dalam 2 tahun dan dimulai dari tahun 2009. Kami membandingkan antara berbagai jenis investasi yang populer seperti Emas, Deposite, Tabungan, Giro, IHSG, dan Valas . Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa pada akhir tahun pertama investasi, nilai investasi dari Desa Ternak masih kalah dibandingkan dengan IHSG. Namun pada akhir tahun kedua, Investasi Desa Ternak mampu mengalahkan semua jenis investasi, termasuk Emas sekalipun.

Bagaimana proses dari investasi setiap unit Kambing?
Untuk memudahkan ilustrasi dari proses investasi, gambar berikut akan membantu penjelasan.

Andaikan pada bulan ke-0 seorang investor menanamkan modalnya untuk satu unit kambing. Kambing yang dibeli adalah satu bibit kambing (A) kemudian diternakkan dan kami perkirakan bahwa pada bulan ke-8 sudah memiliki anakan satu ekor (A1). Induk utama (A) tersebut akan beranak ganda pada bulan ke-15 (A2 dan A3). Kelahiran ganda ini sudah menjadi hal yang umum pada peternakan kambing. Setiap Investor berhak memperoleh anakan pertama (A1) dan satu anak dari generasi kedua (A2). Desa Ternak akan menernakkan A1 dan A2 sampai berat badan yang mencukupi dan memberikan keuntungan sampai 70% dari perjanjian. Penduduk Desa Sangiang Jaya akan memperoleh ternakan kambing A3 dan A4. Perusahaan Desa Ternak sendiri akan memperoleh bagian dari ternakan A5 dan A1.1.

source : klik disini
READ MORE

Whats LCD v.s OLED v.s Super AMOLED v.s IPS/Retina Display

Posted by Unknown On Sabtu, 13 Juli 2013 0 comments
Pesatnya perkembangan perangkat mobile seperti Smartphone & Tablet, mendorong juga perkembangan teknologi yang membentuknya. Salah satunya adalah display, yang merupakan fitur penting bagi user saat memutuskan membeli perangkat ini.
Pada dasarnya display sendiri memiliki beragam teknologi, yang memiliki perbedaan material, fitur serta kualitas pencitraan. Dibawah ini beberapa varian display yang paling umum digunakan oleh produsen saat ini.

LCD
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan teknologi layar “legendaris” yang paling banyak dipakai saat ini, terutama pada smartphone & tablet. Sebagian besar produsen mengklaim penggunaan teknologi LED pada produk mereka, tapi kenyataannya masih menggunakan LCD dengan tambahan sedikit LED (seperti teknologi LED Backlit).


LCD bekerja dengan cahaya listrik yang selalu menyala dibagian belakang material display (backlight). Cahaya itu diperlukan untuk memproduksi warna hitam, putih & warna-warni.
LCD berkualitas tinggi memiliki akurasi warna-warni yang sangat baik, tapi sebagian LCD standar menurunkan kualitas warnanya, terutama pada merah, biru dan ungu agar hemat daya (semakin tinggi akurasi warna, membuat daya baterai makin boros). Kelebihan LCD adalah pada tingkat penggunaan yang cukup lama.
Kelemahannya, produk ini bisa menghasilkan cacat produksi yang disebut dengan dot pixel, yaitu titik-titik mati pada bidang layar. Selain itu LCD diklaim lebih lambat terhadap respons sentuhan (touch) dibanding LED.

OLED (atau AMOLED)
OLED (Organic Light Emitting Diode) merupakan teknologi yang umum digunakan oleh perangkat mobile kelas menengah atas. Berbasis LED, teknologi ini diklaim lebih terang serta hemat daya dibanding LCD. OLED juga memerlukan cahaya listrik untuk memproduksi warna putih dan warna, kecuali untuk warna hitam. Inilah yang membuat OLED lebih hemat daya.
AMOLED adalah variasi dari OLED (singkatan dari Active Matrix OLED), yaitu teknologi OLED dengan fitur tambahan material thin-film transistor (TFT) yang berfungsi sebagai switch pixel secara  otomatis (On/Off). TFT merupakan teknologi lama yang menjadikan layar menjadi lebih terang walau dilihat dari sudut samping. Secara keseluruhan AMOLED membuat resolusi layar terlihat lebih tajan, tampilan lebih baik serta ukuran layar lebih lebar.
Kelemahan OLED terletak pada intensitas yang berlebihan pada warna hijau (oversaturated), yatu kondisi warna hijau menjadi lebih putih atau gelap hingga menghilangkan keasliannya. Selain itu biaya produksi OLED jauh lebih mahal dibanding LCD, sehingga banyak produsen mengalihkannya pada LCD Backlight. Salah satu ciri layar smartphone/tablet pengguna OLED original adalah ketipisan bodi perangkat (sangat tipis) serta frame layar yang tidak terlalu lebar.

Super AMOLED

Super AMOLED merupakan produk proprietary (hak milik) produsen Samsung, walau ada produsen lain sebagai penggunanya. Tapi dasarnya Super AMOLED adalah buatan Samsung. Perbedaan Super AMOLED dengan OLED terletak pada fitur sub pixels, yaitu sejumlah anak pixel yang membentuk pixel utama.
Sebuah pixel dalam jumlah jutaan membentuk sebuah pencitraan yang kita lihat pada layar. Jadi pixel menentukan resolusi atau ketajaman gambar secara keseluruhan. Sebuah pixel dibentuk oleh sub pixels warna dasar merah, hijau & biru (RGB = Red, Green & Blue) yang membentuk kombinasi warna lainnya.
Layar sentuh (touchscreen) biasanya memiliki dua lapisan, layar tampilan tersendiri dan lapisan sentuh, sehingga akan menghasilkan efek memantul yang silau. Layar Super AMOLED memiliki satu lapisan saja, tidak hanya mengeliminasi adanya celah udara yang menyebabkan silau. Lapisa ini juga dapat mendeteksi sentuhan, serta terintegrasi langsung di layar, bukan diletakkan di lapisan atas. Ini adalah teknologi baru yang membuat layar terlihat jelas walau berada di bawah sinar matahari dengan layar sentuh bebas pantulan.
Layar Super AMOLED tidak hanya memiliki sudut tampilan 180 derajat, namun juga sangat jernih—20% lebih terang dan lebih bening daripada layar AMOLED biasa. Dengan layar ini, warna menjadi sangat hidup berkat adanya reproduksi warna yang 30% lebih baik daripada layar LCD.
Setiap piksel memiliki sumber cahaya sendiri, jadi piksel hitam tidak menyala, dan tidak menggunakan energi. Anda akan mendapatkan kontras yang lebih baik, konsumsi daya lebih hemat dan durasi pemakaian baterai akan 20% lebih lama daripada layar konvensional. Nikmati menonton film dan memutar musik lebih lama, dan merekam video terus-menerus tanpa harus berhenti dan mengisi daya.

IPS / Retina Display
IPS singkatan dari In-plane Switching, merupakan teknologi LCD premium yang memiliki sudut penglihatan yang lebih baik & lebih jernih. IPS merupakan kompetitor dari OLED. Sebagian Tablet & Smartphone LCD yang beredar saat ini menggunakan teknologi IPS pada layarnya.
Retina Display adalah bagian dari teknologi IPS dan trade-mark (hak cipta) milik Apple Inc. Retina merupakan teknologi pencitraan dengan resolusi tinggi yang membuat mata manusia tidak bisa melihat pixel pada layar karena tingkat kerapatannya yang tinggi.
Secara teknis Apple menggambarkan Retina Display sebagai layar LCD yang mampu memproduksi densitas pixel super tinggi. Caranya dengan menekan resolusi 960×640 pixel ke dalam layar dimensi 3.5 inci atau memiliki densitas pixel 326 pixel per inci (ppi). Retina display, seperti terdapat di Tablet new iPad, memiliki resolusi tampilan  2.048 x 1.536  dengan kerapatan piksel mencapai 246 PPI (Pixel per Inchi). Kualitas layar ini diklaim lebih baik dibandingkan high definition television (HD TV), yang memiliki resolusi layar 1024×768. Kualitas kejernihan layar berteknologi Retina ini diklaim sangat rapat & sangat jernih, sehingga mata kita tidak dapat melihat atau membedakan piksel layar tersebut.

Kesimpulan :
1.     Ada dua tipe material display saat ini yaitu LCD dan LED. Dalam perkembangannya keduanya memiliki berbagai fitur tambahan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2.     Sebagian besar Smartphone & Tablet yang beredar diklaim menggunakan LED, padahal teknologinya masih LCD. Hal ini sering disebut sebagai fitur LED Backlit, yaitu layar LCD yang diberi penerangan LED disekeliling frame layar agar gambar terlihat lebih terang.
3.     OLED/Super AMOLED merupakan pengembangan teknologi dari material LED, sedangkan IPS/Retina Display dari LCD.
4.     Retina display cenderung memiliki resolusi lebih tinggi dari layar AMOLED.
5.     Layar AMOLED memberikan kontras yang lebih baik dari Retina display.
6.     Layar AMOLED memiliki keterbacaan rendah di bawah sinar matahari langsung (daylight) dibanding Retina display.
7.     Layar AMOLED cenderung lebih efisien dayanya daripada Retina display. 

READ MORE